Artikelkesehatan99.com – Mendengkur itu memang identik dengan orang dewasa bahkan lansia, fakta anak sering mendengkur memang beragam. Sering juga anak mendengkur, orang tua malah cemas. Ada 20% anak yang tumbuh kembangnya secara normal bakal mendengkur ketika tidur. Kemudian 7 sampai 10% anak juga bakal mendengkur setiap malam. Kamu berdasarkan data, orang tua tidak perlu panik, ketika mendapati kebiasaan anak tidur mendengkur. Namun tidak ada salahnya kalau bisa mengetahui kondisi jika yang bisa mengakibatkan anak mendengkur.
Ketahui kondisi yang perlu diwaspadai juga sehingga, sebagai orang tua akan melakukan yang terbaik untuk anaknya. Mendengkur bagi orang dewasa pun sebetulnya bukan hal yang wajar, maka dari itu seseorang yang tidur mendengkur wajib untuk merubah posisi tidur awal dengan cara berbaring. Jika kita melihat seseorang tidur mendengkur pun seharusnya bantu memiringkan posisi tidur orang tersebut.
Mengapa? Bisa jadi udara yang diambil melalui pernapasan malah tidak masuk ke paru, jantung pun bekerja lebih keras jadinya. Langsung saja ketahui berbagai fakta yang perlu diketahui orang tua mengenai anak yang sering mendengkur seperti berikut.
Berbagai Fakta Anak Sering Mendengkur dari Penjelasan Medis
1. Mendengkur Primer Vs Mendengkur Minor
Fakta anak sering mendengkur dari penjelasan medis pertama yakni perlu mengetahui jenis dari Mendengkur primer Vs mendengkur minor dahulu. Mendengkur sendiri bisa dibedakan menjadi dua jenis, primary snoring sebagai istilah medis dengan gambaran tahapan pertama gangguan tidur karena kesulitan bernafas.
Lalu kedua Minor Snoring sebagai istilah medis untuk menggambarkan kondisi mendengkur hanya beberapa kali saja. Primary snoring tidak berbahaya bagi anak dan tidak menutup kemungkinan kalau kondisi ini bisa berubah menjadi Obstructive Sleep Apnea Hypoventilation Syndrome (OSAHS). Orang tua sangat dianjurkan untuk konsultasi dengan dokter kalau mendapati jeda nafas saat sedang tidur.
2. Kondisi Tubuh Anak yang Kurang Fit Berpotensi Menyebabkan Anak Mendengkur Saat Tidur
Fakta anak sering mendengkur kedua yakni, kondisi tubuh anak yang kurang fit dan bisa saja berpotensi menyebabkan anak mendengkur saat sedang tidur. Kondisi dari tubuh anak yang kurang sehat juga bisa saja menyebabkan anak jadi mendengkur saat tidur.
Hidung yang tersumbat menyebabkan jalan nafas jadi sempit dan anak pun akan mendengkur ketika tidur. Tidak hanya dikarenakan flu gangguan media seperti alergi, asma dan kelenjar gondok atau tonsil jadi membengkak dan sebabkan anak jadi mendengkur.
3. Kualitas Udara yang Buruk Dapat Mempengaruhi Kualitas Tidur Anak
Selanjutnya fakta anak bisa sering mendengkur dikarenakan kualitas udara yang didapat jadi buruk dan bisa pengaruhi kualitas tidur anak. Kondisi lingkungan yang tidak baik dikarenakan polusi atau asap rokok jadi peluang tinggi untuk akibatkan anak mendengkur saat tidur.
Lalu, sebuah studi di Tehran, Iran yang hasilnya diterbitkan di European Respiratory Journal tahun 2014 mendapati bahwa selain faktor keturunan misalnya orang tua dengan riwayat mendengkur dan menghirup asap rokok, tinggal di lingkungan yang polusi udaranya tinggi juga mengakibatkan anak mengalami habitual snoring.
Oleh sebab itu, orangtua dapat menggunakan penyaring udara seperti air purifier di dalam rumah untuk memperbaiki kualitas udara. Jika 1 tahun kedua orang tua merupakan perokok aktif, sebaiknya berhenti merokok untuk kesehatan seluruh anggota keluarga.
4. Langkah Medis yang Umumnya Diambil Oleh Dokter untuk Menganalisa
Langkah medis yang umumnya diambil oleh dokter untuk menganalisa menjadi fakta anak yang sering mendengkur dengan Jenis tes yang dilakukan. Dokter mengamati pola tidur seseorang dan untuk mengetahui apakah orang itu mempunyai gangguan tidur yaitu tes polisomnografi. Tes yang satu ini hanya akan dilakukan oleh dokter jika anak sering atau selalu mendengkur saat tidur.
Jika setelah anak sembuh dari sakit dan masih mendengkur dalam kurun waktu yang lama orang tua harus berkonsultasi dengan dokter spesialis. Tes yang satu ini akan mengetahui detak jantung, oksigen dan gelombang otak. Tesnya pun dilakukan pada malam hari di ruangan khusus serta tidak berbahaya untuk anak-anak. Tidak melakukan polisomnografi, dokter juga akan melakukan tes lain misalnya seperti tes PC komunitas alergi dan mendapatkan informasi dari orang tua mengenai riwayat kesehatan anak atas kebiasaan mendengkur.
Kemudian, dokter juga akan memeriksa tonsil dan kelenjar gondok yang mengharuskan untuk memastikan mengenai pembengkakan di suatu atau kedua area tersebut sehingga menyebabkan anak mendengkur saat tidur. Itulah sederet fakta anak sering mendengkur yang harus diketahui oleh para orang tua.