artikelkesehatan99.com – Kesehatan mental anak sangat penting diperhatikan, terlebih lagi di masa pandemi seperti banyak anak yang merasa stress karena di rumah saja. Tidak hanya anak, orangtua juga terkadang merasa stres, tapi perlu diingat kalau mental anak juga tergantung dengan kebahagiaan orang tua, jadi orangtua tidak bisa menuntun anak untuk mengerti kondisi orang tua. Harus bisa memberikan penjelasan yang baik untuk anak, bagi para orangtua juga sangat penting untuk mengontrol emosi agar tidak meluapkan ke anak dan tidak emosi berlebihan jika sedang merasa stress.
Kesehatan Mental Anak Tergantung Orang Tua, Wajib Ketahui Ini!
Emosi Pada Anak Terkadang Bikin Orangtua Frustasi
Psikolog Anak Fathya Artha Utami, M.Sc., M.Psi mengatakan kalau perasaan negatif yang anak rasakan selama pandemi ini juga ikut dirasakan oleh orang tua dan sebaliknya. Maka dari itu orang tua juga harus bisa berempati dengan anak, karena anak-anak sendiri belum bisa mengontrol emosinya, perbedaannya ada pada ekspresi emosi. Anaka-anak terutama yang berada di bawah 5 tahun belum bisa mengendalikan emosinya, ini yang membuat orang tua terkadang merasa kewalahan dengan sikap sang anak, terutama jika para orangtua juga sedang keruh, emosi di kedua belah pihak akan memuncak, maka anak dan orang tua pun juga menjadi susah untuk diajak kerja sama.
Mengapa Orangtua Kadang Bisa Marah
Kesehatan mental anak memang perlu dijaga sejak kecil, jika orang tua bisa mengendalikan emosi, lalu mengapa kadang masih bisa terpancing? Fathya juga menjelaskan kalau otak orang dewasa belum terlalu lihai untuk memilah ancaman yang nyata dan palsu. Bagi orangtua sendiri, perilaku anak yang sedang emosi seperti melemparkan barang, menumpahkan air ini terlihat sebagai ancaman, sehingga akhirnya orang tua bereaksi secara gegabah dan ikut meluapkan emosi tanpa berpikir panjang. Maka dara itu Fathya menekankan kalau perilaku emosi anak ini bukan ancaman yang harus langsung direspons, kalau anak sedang emosi sebaiknya jangan ikut terpancing, nenangin anak terlebih dahulu dan berikan simpati. Terlebih lagi di tengah pandemi ini memang anak-anak sering melakukan kegiatan di rumah, tidak jarang orang tua merasa kesal dengan tingkah anak. Tapi sebaiknya sebagai orangtua tidak melampiaskan kemarahan pada anak karena anak mengganggu kesehatan mentalnya.
Cara Cepat Mengendalikan Emosi
Emosi bisa terjadi dalam split second dan penyesalannya seumur hidup, jadi kamu harus bisa mengatasinya dengan melakukan cara yang di bawah ini:
– Mengatur nafas dengan teknik 4-7-8. Ambil nafas 4 detik, tahan 7 detik, kemudian buang 8 detik.
– Lanjutkan dengan minum air putih terlebih dahulu.
– Kemudian mengubah posisi dari berdiri ke duduk, begitu juga sebaliknya agar ada pengalihan pada otak.
– Mengambil jeda waktu untuk mengenali emosi yang beragam.
– Kamu juga bisa mencium wewangian yang menenangkan untuk memberikan sinyal relaksasi ke otak, seperti essential oil murni untuk relaksasi kamu bisa menggunakan Lavender dan Chamomile, untuk menambahkan semangat kamu bisa menggunakan Jeruk, Lemon, dan Jahe. Sedangkan untuk melegakan pernafasan kamu bisa menggunakan Kayu putih dan tea tree, langkah ini ditujukan untuk mengatur emosi secara cepat dalam jangka waktu pendek, selanjutnya orang tua juga perlu latihan untuk mengendalikan emosi agar tidak menjadi korban pelampiasan emosi. Jika merasa stress atau emosi, sebaiknya ambil waktu sendiri terlebih dahulu, tenangkan diri dengan cara yang kamu suka, setelah tenang baru bisa berbicara dengan anak baik-baik. Jika sudah terlanjur meluapkan emosi, sebaiknya langsung meminta maaf pada anak, agar anak tidak sakit hati dan berujung merasa dirinya sendiri.
Anak Tidak Bisa Dibohongi
Untuk menjaga kesehatan mental anak, jangan sampai membohongi anak, Fathya juga melanjutkan kalau anak-anak adalah pribadi yang tidak bisa dibohongi. Anak-anak akan membaca jika orangtuanya sedang mengalami stress atau emosi, anak akan lebih puas jika orangtua menjelaskan apa yang sedang terjadi. Emosi memang tidak terlihat, namun emosi yang tidak tersalurkan dengan baik merupakan biang kerok dari berbagai masalah antara orangtua dan anaknya, maka dari itu tidak ada salahnya jika orang tua bersikap terbuka dengan anak. Dengan begitu anak juga akan bersikap terbuka dengan orang tua apa yang mereka rasakan, jika komunikasi emosi terjalin dengan baik pastinya anak dan orang tua bisa mengatasinya bersama.