Artikelkesehatan99.com – Kista epididimis merupakan kantong yang berisi cairan terbentuk di epididimis tabung melingkar pada bagian belakang testis yang menyimpan dan mengangkut sperma. Kista ini terbilang jinak, yang artinya bukan kanker, tapi biasanya tidak menimbulkan rasa sakit dan sangat umum terjadi seiring pertambahan usia. Kista ini juga tidak mempengaruhi kesuburan, sering sekali tidak ada tanda-tanda kista epididimis terbentuk, tapi begitu gejala muncul, mungkin kamu akan mendapati masa kecil seperti balon air dan mengalami nyeri tekan dan pembengkakan pada testis, dan gejala yang lainnya. Walaupun jinak, perlu memeriksa pertumbuhannya ke dokter, berikut penyebab kista epididimis yang perlu kamu ketahui.
Penyebab Kista Epididimis yang Perlu Kamu Ketahui
1. Penyebab
Untuk penyebab pasti terbentuknya epididimis ini belum diketahui, namun ada kemungkinan bahwa peradangan atau penyumbatan epididimis dapat menyebabkan kista tersebut terbentuk. Perlu kamu ingat, bahwa kista epididimis ini berbeda dengan epididimitis, epididimitis sendiri merupakan peradangan yang umumnya menimbulkan rasa sakit, pada saluran epididimis yang disebabkan oleh infeksi bakteri maupun virus.
2. Gejala Terjadinya Kista Epididimis
Umumnya terjadinya kista epididimis ini tidak memperlihatkan gejala, jika ada mungkin kamu akan melihat adanya benjolan di belakang, di atas ataupun di bawah salah satu testus. Selain itu disertai juga dengan”
- Nyeri tumpul pada skrotum
- Perasaan berat di skrotum
- Kemerahan pada skrotum
- Nyeri tekan, pembengkakan, atau pengerasan testis.
- Nyeri tekan atau pembengkakan di bagian belakang testis
- Nyeri di selangkangan atau punggung bawah dan perut
- Perasaan tekanan di bagian bawah penis
- Kemerahan pada skrotum
- Kista epididimis sendiri biasanya tidak menyebabkan rasa sakit yang tajam dan intens, kista sama sekali tidak menyakitkan. Namun jika kamu mengalami salah satu gejala di atas, ada baiknya langsung temui ahli urologi untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
3. Diagnosis Kista Epididimis
Kista testis biasanya ditemukan ketika melakukan pemeriksaan testis atau selama pemeriksaan oleh dokter, untuk menemukan penyebabnya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Kemungkinan termasuk menyinari bagian belakang pada testis, pencahayaan ini berfungsi agar dokter dapat menentukan apakah ada massa seperti tumor yang menghalangi cahaya bersinar.
Jika ada benjolan tersebut merupakan kista epididimis atau spermatokel, cahaya bisa menembus ke sisi lain, dokter juga bisa memesan USG skrotum. Tes ini dilakukan menggunakan gelombang suara untuk melihat ke dalam skrotum, cara ini bisa memeriksa aliran darah dan menunjukkan apakah massa kista atau sesuatu yang lebih serius.
Setelah menentukan penyebab benjolan tersebut, dokter mungkin akan memberikan rujukan ke ahli urologi untuk melacak pertumbuhan dari waktu ke waktu dan mengelola gejala terkait.
4. Pengobatan Kista Epididimis
Kebanyakan kista testis diobati hanya saat timbul penyebab rasa sakit atau ketidaknyamanan, setelah di diagnosis, kamu bisa melakukan pemeriksaan mandiri secara teratur kemudian melakukan pemeriksaan dengan dokter spesialis untuk memantau kista tersebut.
Biasanya kista epididimis dan spermatokel akan mengecil karena tubuh menyerap kembali cairan dari kista atau ukurannya akan tetap sama. Tapi terkadang kista ini dapat terus tumbuh atau menyebabkan rasa sakit, bengkak atau menyebabkan rasa malu. Dalam kasus ini ada beberapa pengobatan yang bisa kamu lakukan, seperti:
- Operasi
Pengobatan ini paling umum jika kamu dan ahli urologi memutuskan untuk mengangkat kista. Nantinya pasien akan dibius total selama prosedur berlangsung, kemudian ahli bedah akan membuat sayatan di skrotum, kemudian kista akan dikeluarkan dari epididimis dan testis sambil menjaga suplai darah ke epididimis.
- Aspirasi
Metode pengangkatan kista ini melibatkan memasukkan jarum ke dalam kista untuk mengeringkannya, tujuan di lakukan ini untuk menghilangkan penumpukan cairan. Ada banyak dokter yang tidak merekomendasikan metode ini karena ada kemungkinan besar cairan akan kembali dengan cepat.
- Skleroterapi Perkutan
Dalam beberapa kasus, saat kista epididimis akan terus tumbuh setelah aspirasi, dokter akan merekomendasikan operasi. Prosedur kurang invasif yang disebut skleroterapi perkutan yaitu pilihan lain jika kamu tidak bisa menjalani operasi kista epididimis atau tidak menginginkannya.
Dalam melakukan prosedur rawat jalan, dokter bedah akan menggunakan USG untuk membantu memasukkan kateter ke dalam kista. Pewarna kontras akan disuntikkan melalui karakter ke dalam kitas, hal ini memungkinkan dokter melihat kista dengan lebih jelas. Ini juga akan membantu mereka melihat apakah kista bocor atau mempengaruhi bagian lain dari testis. Itulah beberapa penyebab kista epididimis dan pengobatannya.