Artikelkesehatan99.com – Untuk hari pertama atau kedua setelah kelahiran sang bayi, bayi yang baru lahir perlu mendapatkan beberapa tes khusus yang disebut skrining. Pemeriksaan bayi baru lahir ada yang tidak boleh Terlewatkan karena berbagai pemeriksaan tersebut bisa mengidentifikasikan penyakit sedini mungkin. Hal ini dilakukan untuk memeriksa kondisi kesehatan bayi yang serius dan baik dapat lahir dengan kondisi tertentu, tetapi ada kemungkinan tidak menunjukkan tanda-tanda masalah pada awal.
Untuk meningkatkan potensi keberhasilan pengobatan perawatan Dini sangat penting dalam membantu pencegahan masalah kesehatan yang lebih serius lagi. Ada ragam pemeriksaan yang penting sekali dilakukan bagi bayi yang baru lahir, kamu perlu tahu jenisnya. Langsung saja kalau gitu ketahui sederet pemeriksaan dengan penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Berbagai Pemeriksaan Bayi Baru Lahir yang Tidak Boleh untuk Dilewatkan
1. Tes Darah
Pemeriksaan bayi baru lahir yang tidak boleh dilewatkan, pertama yaitu tes darah. Sebagian besar melakukan skrining pada bayi yang baru lahir, supaya bisa memeriksakan kondisi kesehatan yang langka dan serius. Di sini dilakukan dengan menusuk tumit bayi dan mendapatkan beberapa tes darah.
Selanjutnya, darah dikumpulkan pada kertas khusus dan telah dikirimkan ke laboratorium untuk diuji. Hasil tes darah biasanya keluar Beberapa hari kemudian dan kalau darah tersebut menunjukkan hasil tertentu, dokter mungkin menyarankan si kecil mendapatkan tes darah lanjutan ke depannya.
2. Tes Pendengaran
Bayi yang baru lahir banyak sekali belajar dengan mendengarkan, makanya perlu ada tes pendengaran. Setiap bayi akan melalui pemeriksaan pendengaran tidak lama setelah dilahirkan atau sebelum diizinkan pulang dari rumah sakit.
Melakukan skrining bisa membantu memastikan semua bayi yang tuli atau memiliki masalah pendengaran dan diidentifikasikan sesegera mungkin. Selanjutnya, mereka akan menerima perawatan Dini dan bisa membuat perbedaan besar di dalam komunikasi serta perkembangan bahasa.
3. Pemeriksaan Fisik
Kemudian, ada pemeriksaan fisik juga karena setiap bayi harus mendapatkan pemeriksaan fisik menyeluruh setelah lahir untuk identifikasi kondisi tertentu. Mungkin, pemeriksaan itu akan berjalan sedikit lama karena melakukan pengujian atau perawatan lebih lanjut. Pemeriksaan mata, jantung, pinggul dan testis. Pemeriksaan dilakukan 72 jam Setelah kelahiran dan dilakukan lagi setelah usianya sudah 6 hingga 8 Minggu, beberapa kondisi bisa berkembang seiring waktu.
4. Suntikan Vitamin K
Kalau pemeriksaan yang keempat ini harus ada sambutan vitamin K pada bayi yang baru lahir kebanyakan bayi dilahirkan dengan defisiensi vitamin K. Karena alasan tersebut, bayi biasanya diberi ketika vitamin K dalam waktu 6 jam Setelah lahir untuk meningkatkan kemampuan pembekuan darah dan mencegah yang namanya kondisi potensi bahaya.
Vitamin K biasanya diberikan sebagai suntikan tunggal di bagian otot kaki bayi setelah lahir. Selain melalui suntikan, bayi mungkin mendapatkan vitamin K cair secara oral dan untuk vitamin K yang diberikan secara oral itu pemberiannya dilakukan sebanyak tiga kali secara bertahap.
5. Pemeriksaan Jantung
Ada juga pemeriksaan jantung karena pemeriksaan jantung ini bisa dilakukan untuk menentukan apakah bayi memiliki kondisi jantung bawaan kritis atau tidak. Hal ini juga sekelompok kondisi jantung yang muncul saat lahir karena itulah, tes ini membantu menentukan bayi butuh perawatan jantung yang mendesak atau tidak.
Pemeriksaan ini dilakukan menggunakan mesin dan sensor lalu, ditempatkan pada kulit bayi dengan memeriksa jumlah oksigen dalam darah. Screening tersebut dilakukan 24 jam Setelah bayi lahir atau sebelum keluar dari rumah sakit. Kalau hasil tes menunjukkan bayi memiliki chd mereka mendapat infus untuk mempertahankan aliran darah paru atau sistemik.
6. Pemeriksaan Tiroid
Terakhir pemeriksaan pada bayi baru lahir, yaitu pemeriksaan tiroid, individu yang lahir dengan hipotiroidisme kongenital, bakal mengalami kehilangan fungsi tiroid sebagian atau seluruhnya. Tiroid menghasilkan cukup hormon yang dibutuhkan untuk perkembangan dan pertumbuhan otak.
Ada tanda-tanda dari penderita yang biasanya tidak terlihat pada bayi, alasannya perlu melakukan pemeriksaan demi mencegah keterlambatan sejak baru lahir. Hal itu bisa mencegah keterlambatan dan perkembangan serta cacat intelektual permanen! Itulah ulasan lengkap mengenai pemeriksaan bayi baru lahir. Perlu dipastikan bayi yang baru lahir tidak boleh melewatkan satupun dari jenis keenam pemeriksaan di atas!