artikelkesehatan99.com – Saat nyeri haid melanda, ada beberapa obat pereda nyeri haid yang terbukti aman dan ampuh, semua perempuan pasti mengalami menstruasi dan tidak sedikit juga yang mengalami nyeri haid atau dismenore setiap bulannya. Bahkan ada yang mengalami nyeri haid sampai harus pingsan, sehingga rasa sakit saat haid ini sering kali mengganggu aktivitas sehari-hari, agar bisa mengatasi nyeri haid ini kamu bisa mengkonsumsi obat untuk membantu mengatasinya. Biasanya saat nyeri haid ini dirasakan di bagian perut, pinggul, punggung, bawah, paha bagian dalam hingga kaki, berikut ini obat pereda nyeri haid yang aman dikonsumsi.
Obat Pereda Nyeri Haid Yang Aman Dikonsumsi
- Ibuprofen
Sebagian orang lebih sering mengkonsumsi ibuprofen untuk mengatasi demam, sakit, kepala atau sakit gigi, obat jenis ini ternyata juga bermanfaat untuk meredakan nyeri haid atau sakit saat menstruasi. Hal ini karena kandungan dalam ibuprofen akan menurunkan produksi hormon prostaglandin yang memicu kram pada perut, begitu kram pada perut muncul. Kamu bisa segera minum obat ini yang bisa anda temukan di apotek ini saat hari ke 2 atau 3 hari kedepan saat menstruasi. Namun obat ini tidak dianjurkan untuk kamu yang memiliki penyakit asma, asam lambung, gangguan ginjal, atau hati karena dapat memperparah penyakit kamu. Selain itu juga perlu hati-hati dengan reaksi alergi obat ini seperti gatal, kemerahan hingga sesak napas, sebaiknya minta resep obat lainnya dari dokter sesuai dengan kondisi kesehatan. - Naproxen
Obat pereda nyeri haid selanjutnya yaitu naproxen, begitu nyeri haid terasa hingga menghambat aktivitas harian, kamu bisa langsung mengkonsumsi obat ini. Selain bermanfaat untuk mengatasi sakit kepala dan nyeri otot, obat ini juga bisa menjadi pereda nyeri haid. Cara kerja naproxen dalam mengatasi nyeri haid masih belum jelas, namun kandungannya dapat menurunkan hormon prostaglandin yaitu penyebab peradangan yang memicu nyeri haid. Jika kamu memiliki kondisi kesehatan lainnya seperti asma, rhinitis, dan gagal jantung sebaiknya kamu hindari jenis obat yang satu ini. - Parasetamol
Selanjutnya parasetamol, sudah banyak diketahui kalau parasetamol adalah obat yang digunakan untuk membantu mengobati rasa sakit ringan hingga sedang, sepertinya sakit haid. Kamu juga bisa menjadikan parasetamol sebagai alternatif obat nyeri haid yang mudah ditemukan di apotek ini, perlu diketahui juga tingkat meredakan sakit parasetamol atau acetaminophen ini lebih rendah dibanding ibuprofen. Walaupun begitu, obat ini tidak membuat lambung iritasi, jadi cukup aman bagi kamu yang memiliki penyakit lambung. - Aspirin
Obat pereda nyeri haid selanjutnya yaitu Aspirin, obat yang satu ini juga menjadi salah satu obat pereda nyeri haid apabila rasa sakitnya tergolong rendah menuju sedang. Kandungan di dalam obat ini juga sekaligus bermanfaat untuk meredakan sakit kepala saat haid, demam, flu hingga resiko serangan jantung, salah satu jenis NSAID ini bekerja dengan menghambat zat alami dalam tubuh untuk mengurangi rasa nyeri saat haid dan bengkak. Hindari penggunaan aspirin ini jika usia kamu masih di bawah 20 tahun karena bisa menjadi pemicu kondisi kesehatan lainnya. - Pil KB
Pil KB tidak hanya untuk mencegah kehamilan, namun pil KB juga bisa menjadi obat pereda nyeri yang ampuh dan aman. Kandungan hormon dalam pil KB dapat membantu menipiskan lapisan rahim, mencegah ovulasi dan mengurangi jumlah hormone prostaglandin, dengan begitu menstruasi kamu akan berjalan lebih lancar dan juga dapat mengurangi tingkat keparahan dari kram perut yang terjadi saat menstruasi.Namun sebagian wanita sebaiknya menghindari mengkonsumsi pil KB ini sebagai obat sakit menstruasi jika memiliki kondisi penggumpalan darah atau jenis kanker tertentu, hormon dalam pil KB dapat memperparah penyakit tersebut, jadi sebaiknya konsultasi terlebih dahulu pada dokter.
- Ketoprofen
Obat pereda nyeri haid selanjutnya yaitu ketoprofen, jenis obat NSAID ini juga bisa kamu temukan di apotek, obat ini membantu kamu untuk meredakan nyeri haid yang cukup parah. Cara kerja obat ini dengan menghentikan produksi zat yang mengakibatkan rasa sakit, demam, hingga pembengkakan, tapi perlu di perhatikan juga karena mengkonsumsi obat ini akan meningkatkan resiko penyakit jantung dan stroke, jadi bisa konsul terlebih dahulu dengan dokter.