Artikelkesehatan99.com – Berikut ini ada beberapa fakta aroma miss V dan penyebabnya yang harus kamu ketahui, aroma khas pada vagina memang sering sekali dijumpai. Vagina yang sehat memang memiliki sedikit aroma dan bau alami, hal ini memang merupakan suatu kewajaran yang menandakan daerah kewanitaan kamu normal. Perlu diketahui kalau jenis aroma miss V setiap perempuan berbeda-beda, walaupun aroma pada vagina cenderung hal yang normal, namun ada juga beberapa aroma yang wajib kamu waspadai. Karena beberapa aroma pada vagina bisa saja menjadi penyebab adanya penyakit atau hal lainnya yang penting kamu ketahui.
Fakta Aroma Miss V & Penyebabnya, Perempuan Wajib Tahu!
- Aroma Asam Seperti Makanan Fermentasi
Mungkin sebagian dari kamu pernah mengalami miss v memiliki aroma asam seperti makanan yang di fermentasi. Aroma tajam atau asam merupakan aroma yang umum terdapat pada vagina, ini yang menjadi tanda kalau vagina kamu sehat, penyebab aroma yang tajam ini yaitu karena adanya bakteri lactobacillus yang menjaga keseimbangan vagina agar tetap berada di tingkat keasaman antara pH 3,8 dan juga 4,5. Tujuannya yaitu untuk membuat vagina terlindungi dari jenis bakteri jahat, selain itu air mani juga memiliki pH yang relatif tinggi, jadi sangat normal jika terjadi perubahan aroma setelah berhubungan intim. Namun jangan khawatir karena perubahan ini biasanya hanya bersifat sementara saja. - Aroma Logam
Fakta aroma Miss V yang selanjutnya yaitu aroma logam, kebanyakan wanita tidak perlu merasa begitu khawatir jika mendapati vagina yang berbau logam. Hal ini sendiri normal sekaligus bukanlah sesuatu yang serius, umumnya aroma logam ini terenduk ketika wanita sedang mengalami menstruasi. Yang mana pada saat datang bulan vagina akan mengalami tingkat keasaman dan terdpata unsur zat besi yang bisa menimbulkan aroma logam ini. Agar aromanya tidak semakin parah, kamu dapat rutin membersihkan area kewanitaan untuk menetralkan kembali pH pada vagina kamu, tetaplah ingat untk tidak menggunakan sabun dengan aroma wewangian. - Aroma Manis
Yang selanjutnya vagina yang memiliki aroma manis, bagi kamu yang memiliki vagina beraroma manis ini sama sekali tidak perlu kamu khawatirkan karena tidak ada sesuatu yang serius terjadi. Munculnya aroma manis ini disebabkan karena reaksi bakteri dari kadar pH vagina yang selalu berubah, kemungkinan penyebab yang lainnya dapat muncul dari faktor makanan yang sering kamu konsumsi. Pasalnya beberapa makanan seeprti papaya dan blueberry ini memang menyebabkan vagina yang memiliki aroma manis, jadi kalau kamu merasa memiliki aroma vagina yang beraroma manis, mungkin kamu sering mengkonsumsi buah-buahan atau makanan yang lainnya. - Aroma Kimiawi
Fakta aroma Miss V yang selanjutnya yaitu aroma kimiawi, pernah mengalami vagina dengan aroma kimiawi seperti zat pemutih atau ammonia? Hal ini disebabkan karena urin yang mengandung unsur urea, tapi perlu kamu waspadai juga kalau aroma kimiawi ini terasa lebih kuat karena bisa jadi menandakan kalau kamu sedang dehidrasi. Penyebab lain dari aroma kimiawi ini dapat terjadi karena pelumas atau alat kontrasepsi yang digunakan ketika berhubungan seks, jika seperti itu sebaiknya kamu ubah pemilihan alat kontrasepsi yang tidak mengandung bahan pewangi, karena bahan pewangi juga tidak boleh digunakan terlalu sering. - Aroma Menyengat
Yang selanjutnya yaitu aroma yang menyengat, keringat dan keputihan yang ada di celana dalam dapat menjadi salah satu pemicu aroma menyengat muncul pada area kewanitaan. Oleh karena itu jika ingin melakukan olahraga yang mengeluarkan banyak keringat, direkomendasikan untuk memilih jenis celana dalam yang mudah menyerap keringat seperti kain yang berbahan katun. Penyebab lainnya dari muncul aroma menyengar pada vagina ini disebabkan oleh setres, ketika kamu dala keadaan stress dan cemas yang berlebihan maka kelenjar apokrin akan menghasilkan cairan seperti susu. Cairan ini sebenarnya tidak berbau, namun saat cairan mengenai banyak bakteri vagina pada vulva, hal ini dapat menghasilkan aroma yang cukup menyengat ini. Kalau menggunakan celana dalam yang tidak menyerap keringat dan menyebabkan celana jadi lembab, sebaiknya sering ganti celana dalam atau mengganti celana yang berbahan katun.